Beryl's Chocolate Kingdom, Syurganya Pecinta Coklat

Bus melaju dalam benak bermain kata, apa yang menarik dari travelling? Tempat baru, suasana baru, orang-orang baru, kulinernya, semua menarik untuk dinikmati.
"Disini kalian bisa menikmati berbagai macam olahan coklat" ujar abang Am. Aku langsung masuk mengikuti antrian orang-orang yang sebagian besar berasal dari abu nawas travel, travel yang membawa kami untuk tour tiga negara. Ekspektasi sebelumnya tempat ini merupakan wilayah luas terdapat berbagai toko coklat dengan bayak pilihan sampai buat kami kebingungan untuk memilih tapi ternyata jauh dari bayangan, aku berharap tempat yang kami kunjungi seperti kampung pathuk di Jogja atau Bandung dengan Cibaduyutnya.

Namun jangan salah sangka Beryl's Chocolate Kingdom merupakan salah satu tujuan populer bagi para pelancong yang datang ke Malaysia. Bagi pecinta Cokelat ini merupakan surga, sayang aku hanya penyuka jika ada dilahap jika tidak bukan masalah. info saja untuk teman-teman yang melancong ke Kuala Lumpur jika kamu pecinta Cokelat wajib datang ke tempat ini, alamat Beryl's Chocolate Kingdom berada di 38, jalan utara, Imbi, 55100 Kuala Lumpur, Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur, Malaysia. Buka sejak pagi dan tutup pada pukul 18.00.

Rumah coklat yang seukuran toko-toko biasa hanya lebih besar sedikit, penataan barangnya membuat kita bisa berkeliling. Aku yang tidak mengerti jenis-jenis cokelat tidak tertarik yang aku tahu selama ini cokelat itu manis, hanya itu saja. Hasrat membeli belum terbersit, aku memilih keluar lebih dulu dari yang lain kemudian menghampiri si pria gempal yang menjadi guide kami, si pria yang menunjukkan kolam renang ketika di home stay tadi. Dia tampak menjengkelkan karena selalu berbicara dengan nada tinggi sedang tidak semua orang terbiasa bicara dengan nada yang demikian. Aku coba mendekatinya dan coba mengenal, ternyata dia banyak bicara juga dan senang berguyon. Panjang kami berbincang sembari menunggu peserta keluar dari belanja di rumah coklat. 

Pria ini bernama Adi, dia merupakan adik dari pemilik Abu Nawas Travel yang menjadi penanggung jawab di Bis kami, jadi wajar semua kegiatan harus terpantau olehnya. Dia bercerita banyak selain tentang dirinya juga tentang bisnis travel tersebut, lumayan penjelasannya cukup menarik. Semua pasti ingin memiliki usaha yang seperti ini termasuk aku yang langsung terpikat dan membayangkan membuat usaha travel keliling dunia namun tidak semua sanggup menjalankan, aku yakin itu. Betapa menyenangkan jika setiap bulan bisa travelling, menikmati dunia, menjadikan kepala terisi oleh banyak cerita. Akan banyak hal dihari tua nanti bisa dikisahkan. Adi bicara banyak tentang dirinya yang berasal dari Medan, dan baru beberapa bulan ikut dengan Abang Iparnya si Pemilik Abu Nawas Travel. Meski dia terus menyebutkan nama si pemilik berkali-kali aku tidak tahu pemiliknya yang mana. 

Terik matahari mulai menyengat, kami harus segera bergerak untuk mengejar lokasi selanjutnya. Abang Am kembali menjelaskan tentang malaysia. Kali ini dia menjelaskan tentang KL yang menjadi pusat perputaran uang, menjadi nafas utama ekonomi Malaysia. KL adalah Jakarta mereka.

KL benar-benar tertata tidak banyak orang memiliki rumah pribadi, jadi mereka tinggal di rumah-rumah yang seperti apartement atau rusun jika di Jakarta bagi mereka yang berpenghasilan rendah tetap bisa memiliki rumah tinggal yang bagiku sudah cukup mewah untuk ukuran kita di Indonesia. Bang Am menjelaskan berbagai Nama Gedung dan Fungsinya tapi aku tidak mendengar dengan jelas, yang penting tempat ini sangat menarik terlebih teknologi smart tunnel yang abang Am jelaskan juga jika KL kini sudah bebas banjir karena dengan dibangunnya smart tunnel terowongan yang menjadi tol dan ketika datang hujan menjadi saluran air, canggih. Jakarta bukan tidak pernah membuat, bahkan lebih canggih dari smart tunnel-nya diberi nama deep tunnel dengan lima fungsi namun gagal. 

Komentar

Postingan Populer