|
bahagianya |
Beralih dari Museum Tsunami
tempat kedua yang Om datangi ialah PLTD Apung, sayang kita tidak bisa langsung masuk ternyata sedang tutup sementara waktu. Ibu
pemilik warung makan disekitar mengatakan jika sekarang sedang jam istirahat.
Benar karena adzan berkumandang diwaktu bersamaan, memang alangkah baiknya kita
shalat dulu, tepat berhadapan dengan PLTD Apung terdapat Masjid Subulussalam
yang masih dalam masa pembangunan. Tapi tidak mengurangi kenyaman pada bagian
dalam.
|
pltd apung |
Oh ya kalian harus tahu perbedaan
waktu antara Jakarta dan Aceh sekitar satu jam jadi kalian jangan bingung jika
pukul 13.00 lewat baru adzan dzuhur. Kami masih harus menunggu kurang lebih 30
menit lagi sampai pukul 14.00 baru bisa masuk ke dalam museum, sambil menunggu
rumah makan menjadi solusi untuk membuat perut lebih dimanja. Kalian harus tahu juga jika harga di Banda Aceh hampir seluruhnya
serba murah. Mau makan dan minum bisa puas disini. Misal saja Jus buah di Kajhu hanya 5 ribu rupiah sedangkan kita disana rata-rata 10-12ribu.
|
setiap hari adalah travelling |
Museum PLTD Apung ada yang tahu
ceritanya? Baiklah biar Om kisahkan kalian jangan lupa sedia kacang atau kuwaci
sambil nyimak takut ngantuk dengarnya, hehe. Kapal ini merupakan kapal
pembangkit listrik yang selesai dibuat di Batam pada tahun 1996 sebagai bukti
kamu bisa melihat bagian moncong kapal tertulis Batam, lalu pada 1997 mengatasi
kelangkaan listrik di Pontianak dengan bukti tertulis dengan besar logo PLN
lalu bertuliskan WKB (Wilayah Kalimantan Barat), sebelum berpindah ke Bali pada
1999 untuk mengatasi masalah yang sama, kemudian ke Madura pada tahun 2000,
setelah itu kembali ke Pontianak pada 2001, yang pada akhirnya berlabuh di
Ulhee-lhe, Banda Aceh pada juli 2003. Begitulah kisahnya, kok Om tahu? Iya ini
setelah Om menghampiri pusat informasi dan berbicara dengan kakak cantik yang
dengan detail mengisahkan, buat pemanasan. Hehe...
|
gerbang masuk |
Ternyata Punge Blang Cut, Banda
Aceh merupakan pelabuhan terakhir dari kapal yang memiliki berat 2600 ton ini
setelah terseret sejauh 1,9 Km pada tsunami pada 2004. Ada banyak cerita
menarik tentang kapal ini kalian bisa langsung masuk ke Museum. Pada bagian
halaman terdapat monumen dan taman-taman, lalu masuk ke dalam dan naiki anak
tangga demi anak tangga lalu masuklah kedalam bagian kapal. Di dalam kapal
kalian akan menemukan banyak layar LCD TV dimulai dengan edukasi tentang
terjadinya Tsunami dan berbagai jenis Tsunami, lalu pada layar lain terdapat
daftar bantuan dan negara yang memberi bantuan.
|
monumen |
|
lokasi pembuatan diabadikan dimoncong kapal |
Semakin kedalam kita akan
menemukan bagaimana PLTD Apung bisa terhempas ke Blang Cut, dalam video ada suara seorang saksi hidup yang mengisahkan dengan detail terhempasnya kapal. Semua akan diputar terus
berulang-ulang, pada lantai 2 kapal terdapat ruangan yang sudah tidak terlalu
berfungsi, hanya terdapat gambar-gambar dan pendingin udara seperti sengaja
dimatikan. Semua yang ada didalam ruangan kapal rata-rata layar yang
menampilkan keseluruhan proses hingga PLTD Apung terdampar, sengaja tidak
dipindahkan, lalu dijadikan museum untuk mengenang peristiwa yang pernah menimpa
Aceh.
|
eksotis pemandangan dari lantai 2 |
Jika sudah puas berkeliling
didalam ruangan kamu bisa menghabiskan waktu diketinggian pada atap kapal, bisa
jadi ini merupakan objek foto menarik apalagi kamu ambil dari bagian bawah. Jika
sudah selesai juga kamu bisa keluar, Om sampai lupa mengatakan kamu tidak perlu
membayar karcis tapi tetap ada kotak donasi sukarela untuk perawatan museum. Apa
salahnya meletakkan sedikit uang demi menjaga saksi sejarah.
|
pintu masuk ke dalam kapal |
|
layar edukasi |
Pada bagian luar selain terdapat
warung-warung makanan ringan, ada juga toko cinderemata yang menjual berbagai
oleh-oleh khas Aceh mulai dari tas, dompet, pakaian, kain, dan Kopi Gayo. Harga
bersaing saja dengan berbagai toko oleh-oleh lainnya. Tepat didepan toko
cinderamata kamu bisa menikmati es kelapa muda dengan porsi besar, ada juga
menu es tebu dengan porsi yang sama. Membuat terik menjadi luluh dan hatimu
sejuk harganya Cuma 10ribu. Besar gelasnya mungkin 2 sampai tiga kali lipat
dari gelas es teh manis biasa.
|
bagian dalam |
|
ruang kapal diambil dari lt 2 |
|
pengurus pltd apung |
Komentar
Posting Komentar