Saksi Sejarah yang Tetap Elok Dipandang Mata, Sungai Melaka


Adakah yang lebih tenang dari air dalam secangkir gelas, diberanda rumah yang berhamparkan langsung dengan tebing. Sepanjang jauh mata memandang yang terlihat adalah hijaunya pepohonan, gemericik sungai, alunan saling melempar kicau antar burung. Bukan-bukan salah air disungai ini memang tenang, bersih, di sepanjang sungai dipagari dan ada banyak destinasi yang menarik. Sungai yang menyimpan begitu banyak sejarah perdagangan pada masa lalu. Jika membicarakan jalur dagang maka Melaka takkan lepas namanya karena disinilah tempat utama persilangan antar pedagang dari berbagai negeri dimasa lalu, itulah mengapa penjajah sekuat tenaga menguasai daerah ini serta mempertahankannya.

Sungai ini menjadi saksi sejarah dari berbagai negeri, Arab, China, Inggris, Portugis, melayu semua memiliki kisah ditempat ini. Membahas Melaka maka artinya membahas sejarah. Tapi bukan itu yang hendak OmKribo bahas, sebelum terduduk ditepi sungai nan indah ini. Om berjalan-jalan menyusuri kios-kios sepanjang jalan yang dekat dengan sungai Melaka. Ini yang istimewa, udara panas, dahaga menyerang, bagaimana cara manusia bertahan jika dahaga menyerang? Minum, minum, minum... terimakasih atas jawabannya. Bantu Dora mencari yang mana minuman ya. Eh salah kebawa ke tontonan waktu kecil dasar kamu swipper si pencuri.

perkenalkan ini ciri khas OmKribo untuk GembellTraveller
Kebetulan banget ini dia yang menarik mata mencolok nafsu, kelapa muda. Apa yang menarik? Di Indonesia juga banyak kelapa muda. Iya banyak! Makanya kalau orang jelasin jangan dipotong dulu. Penyajiannya yang berbeda, jika biasanya di Indonesia, bagian bonggol kelapa dibuka kemudian langsung disajikan dengan es terpisah plus gula. Ini lain dari yang lain, katanya sih ini penyajian kelapa muda ala Jongker Walk. Seluruh bagian keras kelapa dikupas hingga yang nampak kelapa bulat putih polos, dimasukkan ke dalam sebuah mangkok plastik lalu diberi sendok dan sedotan kalau mau ditambah es bisa. Khususnya untuk gambar kelapanya Om lupa foto tapi Om sisipkan Link tetap Om pinjem gambar, disana dijelaskan lebih detail tentang sajian kelapa yang begitu istimewa ini.

Adalagi yang menarik, si penjualnya ternyata orang indonesia yang bekerja di tempat si pemilik usaha kelapa muda, kita bicara banyak terutama kerinduan sang penyaji akan keluarga yang sudah dia tinggalkan 4 tahun belakangan. Semoga rindumu tak menjalar padaku pak, karena aku tak ingin terbebani oleh siksanya rindu, hohoho. Senangnya lalu kami langsung menuju ke belakang kios dimana terdapat jalanan papan tepi sungai beserta tempat duduk, waktunya bersantai sambil menikmati sore.

masa depan kesana 
Ini dia bukan hanya minum air kelapa tapi juga makan kelapa yang sesungguhnya. Nyam... Beberapa teman saling bergantian mengabadikan diri dengan berfoto ria ditepi sungai Melaka, Om ikut jugalah jangan kasih kendor, jangan mau ketinggalan eksis. Andainya dirimu disini menghabiskan senja berdua, kita bisa berkisah banyak hal tentang masa lalu, sejarah, kini, nanti yang akan datang, sayangnya Om enggak punya “ENGKAU” yang dimaksud ini. Perih! Perih! Emang dasar single, bukan jomblo ya karena jomblo Cuma buat kamu yang sedang meringis diantara dua dinding kamar mandi sempit yang airnya enggak ngalir lagi mana pas sampoan, hehe....


Waktu kita bersantai sudah habis semua harus kembali ke bus karena kita akan melanjutkan perjalanan. Selesai sudah menyusuri Melaka yang penuh sejarah. Ada banyak tempat yang bisa dikunjungi karena waktu yang singkat maka tidak semua bisa dinikmati, paling tidak sudah ada yang mengisi suasana hati.

Deru mesin bus berbunyi, pedal gas sudah terinjak. Om histeris,
“Belanjaan Gua.” Dengan ekspresi penuh penyesalan sambil memegang kepala dengan kedua belah tangan. Bus sudah terlanjur jalan, baju untuk abang dan keponakan, dompet-dompet, gantungan kunci, raib sekejap karena keasyikan mendengarkan kerinduan si penyaji kelapa muda ala Jongker Walk.

Komentar

Postingan Populer